Saturday 6 December 2014

Penjabaran Prinsip-prinsip Latihan



A.    Komponen Fisik
Istilah program latihan fisik berasal dari istilah physical training. Physical training merupakan serangkaian kegiatan latihan  latihan fisik yang berulang dan terprogram untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam membuat dan melaksanakan program latihan fisik, seorang guru dituntut memiliki dasar ilmu dan seni, sehingga atlet mampu mengembangkan segala potensi yang ada pada dirinya, baik potensi fisik, mental, maupun sosial. Selain itu program latihan fisik juga ditunjukan untuk menghasilkan berbagai perubahan sistem tubuh dan komunitas mental sosial yang positif. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka pelaksanaan program latihan fisik harus memperhatikan penerapan berbagai prinsip latihan.
Dalam ilmu kepelatihan, ada beberapa macam prinsip latihan fisik yang menjadi panduan dan dasar penerapan, agar atlet yang dibina menjadi “Sesuatu” yang sesuai dengan tujuan pemberian program latihan fisik tersebut. Pendapat para ahli “Ilmu Kepelatihan dan Sport Medicine” tentang macam prinsip latihan memang ada beberapa titik perbedaan, namun secara umum, mereka menetapkan prinsip latihan yang harus ada dalam setiap pelaksanaan program latihan, terlebih lagi yang memerlukan waktu lama (1 tahun). Prinsip latihan yang menjadi dasar pengembangan prinsip lainnya, adalah:
1.      Prinsip Latihan
a)      latihan beban bertambah
Prinsip peningkatkan beban bertambah yang dilaksanakan dalam setiap bentuk latihan, dilakukan dengan beberapa cara, misalnya dengan meningkatkan intensitas, frekuensi, maupun lama latihan. Prinsip ini dicontohkan dengan sistem tangga. Penerapan prinsip ini pada pelatihan, ditandai dengan ada hari pelatihan dengan intensitas yang berat dan ada hari pelatihan dengan intensitas ringan. Hal penilaian dengan intensitas dengan ditujukan agar sistem fungsi tubuh diberi kesempatan untuk  memerlukan cadangan energi meregenerasi jaringan-jaringan kecil yang mengalami kerusakan. Peningkatkan beban latihan yang tidak sesuai atau sangat tinggi dan mendadak, dapat meneruskan kualitas kerja sistem tubuh, terutama adalah sistem nervorum-muskulo-sekeletal, dan secara tidak langsung atau langsung dapat menimbulkan cedera pada organ tubuh. sumber : ( ilmu kepelatihan dasar )

No comments:

Post a Comment